Ayah, Ibu ...
Setiap anak yang diturunkan ke dunia lahir dalam keadaan fitrah, bukan?
Kullu maulûdin yûladu 'alal fithrah. Fa abawâhu...Setiap anak lahir dengan fitrah, bergantung orangtuanya bagaimana ia dibentuk.
Karena anak lahir dengan fitrah, bukankah berarti tak satupun anak ketika lahir berniat menghancurkan masa depannya?
Tak ada satu pun bayi ketika lahir berniat di kepalanya,
"ah,jika besar nanti, aku mau kena narkoba."
"ah,jika besar nanti, aku akan hobi tawuran atau kebut-kebutan."
adakah anak yg berniat begitu, ayah?
Bukankah berarti setiap anak yg diturunkan Allah ke dunia justru pada awalnya cenderung pada kebaikan?
Ayah, Ibu ...
Karena anak lahir dengan fitrah,
Sebagian masalah anak, justru orangtualah penyebabnya
Periksalah ternyata sebagian anak justru dijatuhkan harga dirinya di rumah, bukan diluar rumah
Sebagian kita mungkin pernah memukul tubuhnya
Seolah tubuh anak adalah barang pelampiasan amarah kita.
Sebagian kita mungkin pernah menampar pipinya,
Seolah ia tempat empuk bagi telapak tangan kita.
Sebagian kita mungkin pernah membentaknya sambil berteriak dalam hati: akulah yg berkuasa atas dirimu.
Atau mungkin...kita tak pernah melakukan semua itu?
Tapi tahukah ayah-ibu,
Sebagian anak memang tak pernah dipukul, tak pernah dicubit,tak pernah dibentak tapi, jarang sekali anak yg lolos untuk tidak disalahkan orangtua
Sejak membuka mata di pagi hari sampai kembali menutup mata disore hari
Ayah, Ibu...
Karena sebagian anak jatuh harga dirinya di rumah
Tanpa kita sadari, ada sebagian anak yg tak betah berada di samping orangtua
panas hatinya
Jika mendengar ceramah-ceramah orangtuanya dan overdosis nasihat yg ia terima.
Lalu, kapan kita mendengarkan anak?
Ketika seorang kakak hendak mengambil mainan miliknya yg diambil adiknya,
kita dg kekuatan kehakiman yg kita miliki dg gagah berkata: kakak...mengalah dong sama adik!
Ayah, Ibu ...
Karena sebagian anak dijatuhkan harga dirinya di rumah
Sebagian anak akhirnya tak betah berada dirumah
Rumah baginya hanyalah tempat tidur sementara.
Ia lalu mencari harga diri, berkelana mencari surga
Mencari orang-orang yg akan menghargai dirinya
Wah...ternyata teman-teman ganknya bisa menghargainya
Lalu dalam hati ia berkata,
Hmm...ternyata aku dihargai jika aku pamer perkasa
Aku ternyata perkasa jika mengisap ganja
Aku gembira jika bisa menyusagkan siapa saja
Apakah itu yg kita inginkan, ayah,ibu?
Jika tidak, hormatilah jiwa anak-anak kita
Bukan sekadar uang, jajanan, mainan, dan sekolah mahal semata
Itu semua penting
Tapi, perkataan dan perlakuan penuh cinta dari Anda adalah warisan terindah untuk masa depan mereka
by: Ihsan Baihaqi Ibnu Buchori